Thursday, November 15, 2012

Kisah Uang 1000 dan 100.000

Kisah ini hanya perumpaan, mungkin ada hal baik dapat kita pelajari disini.

Uang kertas Rp.1000 dan Rp.100.000 sama-sama terbuat dari kertas, sama-sama di cetak serta diedarkan oleh Bank Indonesia. Secara kasat mata mereka memang tidak memiliki perbedaan yang mencolok. Secara bersamaan mereka dibuat, keluar dan beredar di tengah-tengah masyarakat melalui Bank Indonesia.

Beberapa bulan kemudian, secara tidak sengaja mereka bertemu di salah satu dompet seorang anak muda. Kemudian, terjadilah percakapan diantara mereka,

Rp.100.000 bertanya kepada Rp.1000. “Kenapa badan kamu begitu lusuh, kotor dan bau?!”.

Lalu di jawab oleh uang Rp.1000, “Karena, setelah aku keluar dari Bank, aku langsung berada di tangan orang-orang bawahan. Dari tukang becak, tukang ojek, tukang parkir, penjual sayur, penjual ikan, bahkan sampai di tangan pengemis”.

Lalu uang Rp.1000 bertanya kembali kepada Rp.100.000. “Kenapa kamu masih tampak kelihatan seperti masih baru, rapi dan bersih??”.

Di jawab oleh uang Rp.100.000. “Karena begitu aku keluar dari bank, aku langsung di sambut wanita-wanita cantik, dan aku beredar di mall, restoran mahal, atau hotel berbintang. Keberadaanku sangatlah di jaga dan terkadang jarang keluar dari dalam dompet”.

Lalu uang Rp.1000 bertanya lagi, “Pernahkah kamu mampir di tempat ibadah?”.

“Belum pernah”, kata si Rp.100.000.

Lalu Rp.1000 pun berkata, “Ketahuilah, meskipun keadaanku sekarang seperti ini, namun setiap hari aku selalu mampir di gereja-gereja dan tempat ibadah lain, berada di tangan anak-anak yatim, juga sampai di orang-orang sakit yang sangat membutuhkan pertolongan. Bahkan aku selalu bersyukur kepada Tuhan. Aku tidaklah di pandang sebagai nilai oleh para manusia, namun aku di pandang sebagai MANFAAT”.

Akhirnya,, menangislah Rp.100.000. Karena ia tersadar telah merasa besar, hebat, tinggi, tapi tidaklah begitu bermanfaat selama ini.

Jikalau kita menganggap semua yang serba tinggi dan hebat adalah sebuah kebanggaan, tetapi karena kedudukan dan kesibukan ke temnpat-tempat mewah maka kita akan enggan / jarang untuk turun kebawah melihat kemiskinan, melihat kekumuhan, melihat penderitaan, maka akan tersadar kita bahwa hidup ini terlalu sibuk hanya mencari yang lebih tinggi. Sedangkan banyak kebaikan yang bisa di lakukan dengan melihat kebawah. Kebaikan yang erat dengan pengalan iman yang di sandingkan dengan kehidupan sederhana. Mari kita menguji hari kita dengan bijak tak hanya sukses tapi mampu berjaga dan merangkul yang ada di bawah. AMin
 
 
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Judul: Kisah Uang 1000 dan 100.000
Ditulis Oleh Catatan Steven
Jika anda mau mengutip, harap berikan link DOFOLLOW / Sumber yang menuju pada artikel saya Kisah Uang 1000 dan 100.000 ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatian anda, jangan lupa berikan komentar dibawah artikel ini

Newer Post Older Post Home
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

bagaimana menurut pendapat anda, silahkan berkomentar

Unduh Adobe Flash player