* Antara apa yg seharusnya dengan apa yang sebenarnya.
Sebenarnya penduduk mayoritas papua akan berkarya, berdaya, mandiri , berdaya saing, berdikari , sejahterah dan bahagia di atas potensi yang dimiliki baik dari sumber daya alam, dan potensi dalam system pemerintahan yang mana papua berada dalam era desentralisasi yang mana buahnya otonomi khusus di serahkan kepada papua sebagai wilayah khusus sehingga membangun daerahnya berdasarkan prakarsanya dengan memperhatikan aspirasi.

Yang
dimaksud dengan miskin adalah serba kekurangan atau tidak berharta.
Sebenarnya miskin bagi penduduk asli papua tidak pantas untuk tercap (
terstempel) sebagai status di muka publik nasional bahkan pada umumnya
di mata internasional. Apabila power ( kekuatan ) dari dua sumber
kekuatan dasyat dari penyerahan kewenangan dari pemerintah kepada
pemerintah daerah dan dari potensi lokal alam yang tidak ragu sehingga
banyak yang diklaim surge kecil jatuh ke bumi. kata surga kecil ini
memang pantas di klaim sebab apa pun potensi alam semua ada di papua di
sana.
Yang sebenarnya sebagai power ( kekuatan ) dan
seharusnya yang disebut kekuatan berubah menjadi suatu kelemahan
sehingga sebagai elemen penghantar manusia papua dari semua masalah baik
dari keterbelakangan dan atau ketertinggalan dan berbagai masalah
mendasar pendidikan, kesehatan, ekonomi , infrastruktur, sosial budaya
dari kedua kekuatan tidak mencerminkan aplikatifnya mendobrak masalah
sehingga terus menggoreskan luka baru lagi di atas luka lama.
Antara
sebenarnya dan seharusnya dari kedua potensi yang mana dijadikan
kekuatan dasyat untuk mendobrak segala isolasi- isolasi yang menyumbat
perubahana dan peradaban perlu di kaji. Sebab konsep sebenarnya
berdasarkan potensi dari system pemerintah dan dari sumber daya alam
jika ditelah kekuatannya sangat luar biasa.
Namum
kenyataan implementasi yang seharusnya terjadi adalah kekuatan dasyat
itu dioperasikan oleh segelintir orang sedangkan penduduk mayoritas
papua hidup merana dan melarat di atas kekayaan alam dan banjir
triliunan rupiah. Siapa peduli..??
antara harapan dan kenyataan
sangat jauh jika di parameter. Masyarakat papua kaya atas kekayaan
sumber daya alam namum miskin di atas kekayaan, hal itu merupakan suatu
ke anehan sebab jika rakyat lokal atau penduduk setempat akan kaya dari
potensi unggul alam otomatis tercermin kaya.
Tetapi
kekayaan alam itu justru di kelolah dan dinikmati oleh bukan yang punya
artinya penduduk asli papua dijadikan objek sedangkan penduduk bukan
yang punya kekayaan adalah subjek kenikmatan kekayaan orang tersebut.
Sampelnya PT.FREEPORT yang kini dioperasikan oleh America dan Indonesia
bahkan hasil pun di ekspor ke negara luar sedangkan penduduk asli
setempat jadi penonton. Itulah kenyataan suatu pergerakan yang
diimplementasikan oleh negara America dan Indonesia yang menipu publik
papua khususnya penduduk mayoritas papua. .. siapa peduli…??
Dengan
system pemerintahan dari sentralisasi bergulir menjadi desentralisasi
di papua lahir otonomi khusus yang mana diberikan kebebasan semata
dalam 25 tahun kepada papua . pemberian kewenangan dari pemerintah ke
pemerintah daerah dengan dalam konteks otonomi khusus yang mana benang
merahnya adalah memberikana kewenangan dan kekuasaan tertentu kepada
para elit baik elit politik di tingkat regional dan lokal maupun elit
birokrat di tingkat lokal dan regional untuk membangun daerahnya sesuai
prakarsanya dengan memperhatikan aspirasi publik setempat.
Dalam
konteks otonomi khusus bukan penyerahan kewenagan saja tetapi seiring
dengan triliunan rupiah di bumi cendrawasih dengan harapan mendobrak
segala isolasi- isolasi bahkan masalah mendasar di beragam sector yakni
pendidikan buruk, kesehatan buruk, ekonomi , infrastruktur, sosial
dubaya dll yang kini tercermin keterbelakangan dan atau ketertinggalan.
- apa yg diharapkan dengan apa yg dicapai dan implementasinya
Dua
mata rantai yang sementara ini ada di depan mata yakni sebuah kekuatan
dasyat adalah berangkat dari titik sumber daya alam yakni kekayaan
sebagai jati diri papua dan sumbernya dalam system pemerintahan yakni
dari desentalisasi, dokonsentrasi dan tugas pembantuan.
Dari
kedua kekuatan ini harapan mendasar secara konsep, strategi perspektif
dan paradigma sangat membanggakan sebab dengan konsep strategis,
paradigma yanga optimal membuat hati manusia menggugah mudah di percaya
oleh siapa saja. Sebab harapan adalah mimpi tanpa ada implementasi
lantas di depan publik.
Begitu pula terhadap apa yang di
capai sebagai sasaran rencana strategis yang di desasin seoptimal
mungkin yang berangkat dari konsep kelompok yakni koalisi konseptor-
konseptor maupun dari paradigm sendiri. Tetapi kadangkala apa yang
dicapai tersebut menjadi alat penghantar kepada segelintir actor sebagai
mempertebal dompet sehingga yang menjadi target sasaran mencerminkan
praktik yang tidak memuaskan sehingga tanggapan objek lain menimbulkan
prasangka yang tidak optimal dan alasan dari pada subjek adalah salah’
salah atur dan salah urus’.Dalam pada itu kecenderungan para actor para
perancang adalah terpenting akomodasi andimistrasinya aman.
Implementasi
otonomi khusus di sini yang tercermin adalah seperti apa yang di
ulaskan di atas yakni rencana dan program dirancang seoptimal mungkin
sampai konsepnya menggugah hati orang tetapi realita tidak kepada akar
rumput rakyat sehingga banjir triliunan rupiah yang menjadi subjek
adalah segelintir orang tertentu sedangkan rakyat papua menjadi subjek.
sampel lain terhadap kekhasan daerah yang mana potensi unggul papua
melonjak namum yang memiliki kekayaan adalah rakyat papua adalah menjadi
objek dari kekayaan.
Hal di atas apa yang di harapkan dan
di capai dalam implementasi kedua power dasyat tidak menyentuh rakyat
papua. hal ini kita bisah melihat pada data siklus BPS PAPAU mulai
tahun 2002 sampai pada tahun 2011.bahwa prosentase jika dikalkulasi
jumlah kemiskinan rakyat asli papua berdasarkan data BPS adalah sebagai berikut ;
* tahun 2002 jumlah kemiskinan orang asli papua 984.700 jiwa.
* tahun 2011 jumlah kemiskinan orang asli papua
1.114. 125 jiwa.
Data di atas mencerminkan bahwa dalam
sepuluh tahun semenjak otonomi khusus papua di desentralisasikan sampai
tahun 2011 mengalami peningkatan kemiskinan kepada orang asli papua.
yakni 129. 425 jiwa . mengapa demikian..?? dan siapa peduli..??
oleh
karena itu antara apa yang diharapkan dan di capai ada kesenjangan
secara realistic. Kesenjangan yang tercermin merupakan mari kita jadikan
suatu tantangan bersama sehingga menemukan bagaimana solusi dalam
probabilitas yang bergulir terus ini.
- Faktor Faktor Penghambat Perubahan Dan Peradaban Rakyat Papua
Seringkali
manusia papua mengklaim bahwa factor yang tersumbat bagi pembanguan
papua di beragam sector adalah karena praktik korupsi kolusi dan
nepotisme sehingga menghambat perubahan di segala bidang seperti
pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastrukur fisik, kultur sosial budaya
dll.
Dan berbagai kecenderungan juga menyatakan bahwa
otonomi khusus papua sudah berjalan sepuluh tahun lamanya di papua
tetapi dampak yang siknifikan belum merasakan oleh publik papua sebagai
akar rumpu karena Salah atur dan salah Urus.
Banyak
tanggapan terhadap implementasi otonomi khusus papua yang dinyatakan
oleh berbagai kaum, komunitas, dan dari publik mayoritas papua sendiri
terhadap penyelenggaraan roda otonomi khusus papua dalam pemerintahan.
- Menemukan solusi bagi miskin di atas kekayaannya sendiri.
Dari
paradigma saya untuk menemukan jalan keluar untuk menikmati kekayaanku
yang kini kian orang lain menjadi subjek dalam konsumen sember daya
alamku adalah di nayatakan dari sudut pandang ideology Agama yang
menyatakan bahwa ; “carilah dahulu kerajaan ALLAH dan Kebenarannya maka semuanya akan diberikan kepadamu”.
Pernyataan
ini TUHAN mengkalim kepada Umatnya menjadi bintang harus mencari AKU
terlebih dahulu sebeb segala sesuatu ada di dalam-Ku dan AKU yang
memberi pula kepada siapa yang mencari mengetuk dan memintanya.
Pandangan
saya dan kepercayaan akan pernyataan ini yang ditujukan kepada anak-
anaknya yang kini menderita, melarat dan merana dalam rutinitasnya yang
sebenarnya kaya tetapi seharusnya terjadi miskin.
Bahan pikir kepada penegak kebenaran ;
kebebasan
total dari semua realita publik yang menyakitkan bahkan luka baru
tergores terus di atas luka lama ini tidak akan datang dari lain pihak
tetapi hanyalah ada dalam TUHAN. ( kerjakan apa tuntutan TUHAN terlebih
dulu ) sebab Dialah yang menentukkan dan Dialah yang member terhadap
perjuangan.
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Judul: Rakyat Papua Miskin di atas kekayaan_Nya Sendiri
Ditulis Oleh Catatan Steven
Jika anda mau mengutip, harap berikan link DOFOLLOW / Sumber yang menuju pada artikel saya Rakyat Papua Miskin di atas kekayaan_Nya Sendiri ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatian anda, jangan lupa berikan komentar dibawah artikel ini
Judul: Rakyat Papua Miskin di atas kekayaan_Nya Sendiri
Ditulis Oleh Catatan Steven
Jika anda mau mengutip, harap berikan link DOFOLLOW / Sumber yang menuju pada artikel saya Rakyat Papua Miskin di atas kekayaan_Nya Sendiri ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatian anda, jangan lupa berikan komentar dibawah artikel ini