Thursday, September 27, 2012

JANGAN JUAL AKU

Jayapura. (Pemerhati)

STJNews - Papua disebut pulau burung atau sering disebut pula pulau cenderasih, dan ada juga yang menyebutnya dengan julukan seorang raksasa yang sedang tidur nyeyak. pulau Papua memberi atau menyumbangkan oksigen kedua terbesar di dunia setelah hutan amason yang terletak di brasil. Pulau papua lebih besar tiga kali lipat dari pulau jawa, dan dataran, gunung-gunung yang mejulang tinggi bahkan huta yang sangat luas dan penuh habitat. Bukan hanya hutan, di papua terdapat keanekaragaman hayati baik flora mau pun fauna dan berbagai hasil sumberdaya alam yang sangat melimpah.

Sumberdaya alam yang dimaksud adalah mineral, emas, batu bara, dan tambang minyak menta, di antaranya tambang emas PT.FI milik Amerika Serikat dan minyak menta yang terletak di kabupaten Sorong. Dan juga papua memiliki pemandangan yang memikat hati para turis atau orang yang berkunjung ke papua sepertinya di daerah Raja Empat dan berbagai daerah di Papua.

Papua sering dilustrasikan sebagai sorga kedua yang ada di dunia ini, mengapa…? Secara indra penglihatan kita bisa meliahat keindahan pulau yang sangat unik dan tidak ada duanya di bumi ini. Pulau yang kayaraya dengan sumberdaya alam yang berlimpa dan penuh kehidupan.

Sunggu aneh tapi nyata, melihat kenyataan yang sedang terjadi di pulau Papua yang kayaraya ini. Ternya dibalik kekayaan yang melimpah masyarakat pribumi/orang asli papua hidup sengsara tananya dirampas dan dijual oleh para elit-elit kepentingan pribadi dan golongan tertentu kepada pendatang dengan Rp. 20.000.000; (dua puluh juta rupiah), kemudian para pendatang membeli dan membuat sertifikat tanah kemudian menjual kepada pengusaha dengan jumlah yang sangat besar berkisaran sampai Rp. 100.000.000; (seratus juta rupiah), sedangkan masyarakat pribumi menjadi minoritas di atas negerinya sendiri yang penuh dengan sumberdaya alam yang berlipa.


Ini bukan opini belaka, namun hal yang benar-benar terjadi di pulau ini (papua). Para pendatang berdatangan dari berbagai daerah sepertinya jawa, Sumatra, Sulawesi dan makasar. Tujuan dari kedatangan mereka bukan hal lain, namu ingin merampas hak-hak dasar orang papua di atas negerinya sendiri, dengan tujuan merampas hakulayat yang ada pada masyrakat (orang asli papua) dengan cara mengunakan muka-muka munafik atau berbabaik hati kepada masyarakat pribumi padahal hatinya busuk dan keji.


Dalam seminar AMPTPI (Asosiasi Masyarakat Pegunungan Tenga se-Indonesia) di jayapura bapak Pendata Zokrates Sofyan Yoman mengatakan bahwa “bahaya kalau orang pendatang semakin banyak dan membeli tanah ke masyarakar/orang asli papua dan masyarak asli papua pun terus menjualnya, sebab hal ini akan berdampat pada pergeseran tempat tinggal dan lahan untuk berkebun dan berternak. Jika ini berlarut-larut dan dibiarkan terus, maka dengan sendirinya akan berdampak kemiskinan di atas negrinya sendiri akibat dari penjualan kepada pendatang.


Dengan melihat fenomena yang terjadi, beliau sarangkan kepada kita untuk jangan mejual tanah sembarangan demi kesenjangan hidup untuk anak cucu di kemudian hari. Dan beliau menegaskan kepada pemuda papua dan pemerhati yang merasa sudah terpelajar segera mengadakan sosialisi kepada masyarakat untuk melarang penjualan tanah di mana-mana sebab tanah adalah mama kita yang memelihara dan member makan kepada kita di atas tanah ini.


Pemula dalam menulis

Awal tintaku

Yakobus Dekepa.
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Judul: JANGAN JUAL AKU
Ditulis Oleh Catatan Steven
Jika anda mau mengutip, harap berikan link DOFOLLOW / Sumber yang menuju pada artikel saya JANGAN JUAL AKU ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatian anda, jangan lupa berikan komentar dibawah artikel ini

Newer Post Older Post Home
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

bagaimana menurut pendapat anda, silahkan berkomentar

Unduh Adobe Flash player