Menikah
tidak sekadar mengucap janji saat akad, atau 'vow' di gereja, lalu
tukar cincin dan resepsi sesudahnya. Seringkali banyak tradisi ikut
dilaksanakan saat hari sakral ini. Dari berbagai tradisi yang ada, 10
yang unik tersaji di bawah ini.
1. Suara Gaduh
1. Suara Gaduh
Tradisi
ini disebut Charivari. Bisa jadi merupakan tradisi pernikahan paling
'mengganggu'. Bagaimana tidak, rumah sang pengantin baru akan didatangi
kerabat dan tetangga lalu mereka membuat suara segaduh mungkin. Misalnya
memukul-mukul panci dan wajan.
Tradisi ini telah ada sejak abad pertengahan, namun kemungkinan sudah ada jauh sebelum masa tersebut. Tradisi Charivari ada di beberapa lokasi tersebar di Perancis, biasanya dimulai setelah sumpah pernikahan (vow) diambil.
2. Cincin di Jari Kaki
Tradisi ini telah ada sejak abad pertengahan, namun kemungkinan sudah ada jauh sebelum masa tersebut. Tradisi Charivari ada di beberapa lokasi tersebar di Perancis, biasanya dimulai setelah sumpah pernikahan (vow) diambil.
2. Cincin di Jari Kaki
Biasanya
saat menikah, pasangan pengantin menyematkan cincin di jari manis.
Tidak demikian dengan umat Hindu yang melaksanakan tradisi Bichiya. Bagi
orang yang baru menikah, salah satu mempelai memakaikan cincin kawin di
jari pasangannya.
Biasanya cincin kawin yang dipakai berbahan perak dan disematkan di jari kaki mempelai wanita. Karena itu, bila melihat wanita-wanita yang mengenakan cincin seperti ini, kemungkinan ia adalah orang yang telah menikah dan menganut tradisi Bichiya.
3. Tiga Hari Tanpa Toilet
Biasanya cincin kawin yang dipakai berbahan perak dan disematkan di jari kaki mempelai wanita. Karena itu, bila melihat wanita-wanita yang mengenakan cincin seperti ini, kemungkinan ia adalah orang yang telah menikah dan menganut tradisi Bichiya.
3. Tiga Hari Tanpa Toilet
Rasanya
yang satu ini tradisi paling unik dan tak masuk akal. Calon pengantin
tidak boleh menggunakan kamar mandi atau toilet selama 3 hari 3 malam.
Bila mereka melanggar, maka kehidupan perkawinan mereka bakal bernasib
buruk. Mulai dari kematian anak yang dilahirkan, atau bahkan jadi
mandul.
Biasanya calon pengantin yang melaksanakan tradisi ini hanya diberi sedikit air minum setiap hari agar mereka kuat menjalaninnya. Dan jangan kaget, pelaku tradisi ini tidak jauh dari negara kita. Yakni di Tidong, Sandakan, Sabah, Malaysia.
4. Dansa dengan Mempelai Wanita
Biasanya calon pengantin yang melaksanakan tradisi ini hanya diberi sedikit air minum setiap hari agar mereka kuat menjalaninnya. Dan jangan kaget, pelaku tradisi ini tidak jauh dari negara kita. Yakni di Tidong, Sandakan, Sabah, Malaysia.
4. Dansa dengan Mempelai Wanita
Di
Polandia ada tradisi pernikahan yang memungkinkan semua tamu berdansa
dengan mempelai wanita. Saat resepsi, ayahnya akan mengawali dansa
dengan putrinya yang jadi mempelai, lalu saudaranya akan mengedarkan
kain (apron) kepada para tamu.
Mereka yang menempatkan uang akan mendapat kesempatan berdansa dengan mempelai wanita. Hingga tiba saatnya pengantin pria akan melemparkan dompetnya sehingga melebihi semua jumlah uang para tamu lain. Saat inilah sebagai pertanda ia akan membawa istrinya pergi untuk berbulan madu.
Wah, harus yakin punya uang banyak di dompet kalau mau menikah dengan wanita Polandia, ya.. hehehe
Mereka yang menempatkan uang akan mendapat kesempatan berdansa dengan mempelai wanita. Hingga tiba saatnya pengantin pria akan melemparkan dompetnya sehingga melebihi semua jumlah uang para tamu lain. Saat inilah sebagai pertanda ia akan membawa istrinya pergi untuk berbulan madu.
Wah, harus yakin punya uang banyak di dompet kalau mau menikah dengan wanita Polandia, ya.. hehehe
5. Ritual Lempar Piring
Tidak
diketahui pasti tempat asli tradisi ini berlaku pertama kali, karena
ada di beberapa negara. Ritual lempar piring dilakukan oleh pasangan
pengantin sebagai pertanda bahwa, mereka pasti akan mendapat rintangan
sepanjang bahtera perkawinan mereka. Maka, dengan melempar piring saat
menikah, hal ini dipercaya sebagai persiapan akan berbagai kemungkinan
tak menyenangkan di masa depan. Sekaligus sebagai harapan bahwa mereka
akan beruntung dan langgeng sepanjang hidup.
6. Menculik Pengantin
6. Menculik Pengantin
Tradisi
menculik pengantin juga termasuk ritual yang dilaksanakan di berbagai
wilayah dunia, dengan caranya masing-masing. Misalnya di wilayah Eropa,
di Romani dan kamu Gypsi masih melakukan ritual ini. Bagi mereka,
dengan menculik mempelai wanita yang ingin dinikahi dan tetap menjaganya
bersama selama 2 - 3 hari, maka sang wanita akan bersedia menjadi
isteri.
Sementara di negara kita, tradisi menculik pengantin seperti ini bisa ditemukan di daerah Lombok dan juga Lampung.
7. Menikah dengan Hewan
Sementara di negara kita, tradisi menculik pengantin seperti ini bisa ditemukan di daerah Lombok dan juga Lampung.
7. Menikah dengan Hewan
Di
beberapa bagian India, ada sebuah kepercayaan bahwa, jika ada bayi
perempuan yang memiliki gigi dengan akar pada gusi bagian atas, maka
menjadi tanda suatu saat ia akan diterkam harimau, atau hal menakutkan
lainnya. Ini merupakan gambaran betapa pengaruh jahat (hantu) sangat
membencinya.
Satu-satunya cara menangkal kemungkinan tersebut yakni menikah dengan hewan. Untungnya ritual pernikahan ini bukan merupakan upacara pernikahan yang sungguh-sungguh. Artinya, hanya sebagai ritual sebagai pengusir roh-roh jahat. Setelah itu, sang wanita bisa menikah dengan pria yang dicintainya.
8. Disiram Cairan Busuk
Satu-satunya cara menangkal kemungkinan tersebut yakni menikah dengan hewan. Untungnya ritual pernikahan ini bukan merupakan upacara pernikahan yang sungguh-sungguh. Artinya, hanya sebagai ritual sebagai pengusir roh-roh jahat. Setelah itu, sang wanita bisa menikah dengan pria yang dicintainya.
8. Disiram Cairan Busuk
Ritual
yang satu ini mirip tradisi ulang tahun di beberapa tempat negeri kita.
Di Skotlandia, seorang calon pengantin yang akan menikah, sebelum hari
upacara perkawinan berlangsung akan mendapat kejutan dari kerabat.
Ia akan secara tiba-tiba disiram cairan busuk mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki. Mulai dari telur busuk, beragam saus, pokoknya apa saja yang membuat kita menahan mual. Tujuan tradisi ini agar calon pengantin dijauhi dari berbagai pengaruh jahat.
9. Lompati Gagang Sapu
Ia akan secara tiba-tiba disiram cairan busuk mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki. Mulai dari telur busuk, beragam saus, pokoknya apa saja yang membuat kita menahan mual. Tujuan tradisi ini agar calon pengantin dijauhi dari berbagai pengaruh jahat.
9. Lompati Gagang Sapu
Kemungkinan
ritual lompat gagang sapu banyak dilakukan orang-orang barat. Tujuan
melompati gagang sapu saat upacara pernikahan adalah, sebagai awal
kehidupan baru mereka, "menyapu" kehidupan di masa lalu. Ini juga jadi
tanda bersatunya dua keluarga, serta sebagai penghormatan pada para
leluhur.
10. Pukul Kaki
10. Pukul Kaki
Ritual
pukul kaki bisa dijumpai di Korea Selatan. Biasanya, setelah upacara
pernikahan, sepatu dan kaos kaki sang mempelai pria akan dilepas oleh
teman-temannya. Lalu mengikatkan tali di sekitar pergelangan kakinya.
Saat inilah teman-teman sang mempelai pria akan mulai memukul telapak kakinya dengan ikan Corvina kuning. Secara bergantian mereka akan terus mendaratkan pukulan tanpa henti. Tujuannya adalah, agar pengantin pria kuat saat malam pertama.
Saat inilah teman-teman sang mempelai pria akan mulai memukul telapak kakinya dengan ikan Corvina kuning. Secara bergantian mereka akan terus mendaratkan pukulan tanpa henti. Tujuannya adalah, agar pengantin pria kuat saat malam pertama.
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Judul: 10 Tradisi Pernikahan Unik di Dunia
Ditulis Oleh Catatan Steven
Jika anda mau mengutip, harap berikan link DOFOLLOW / Sumber yang menuju pada artikel saya 10 Tradisi Pernikahan Unik di Dunia ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatian anda, jangan lupa berikan komentar dibawah artikel ini
Judul: 10 Tradisi Pernikahan Unik di Dunia
Ditulis Oleh Catatan Steven
Jika anda mau mengutip, harap berikan link DOFOLLOW / Sumber yang menuju pada artikel saya 10 Tradisi Pernikahan Unik di Dunia ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatian anda, jangan lupa berikan komentar dibawah artikel ini